PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau resmi memperpanjang Status Siaga Darurat Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi (banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung) mulai 1 Januari sampai dengan 29 Februari 2024. Dimana status siaga tersebut sebelumnya berakhir 31 Januari 2024.
Penetapan perpanjangan status itu tertuang dalam Keputusan Gubernur Riau Nomor: Kpts.152/II/2024 tentang penetapan perpanjangan Status Siaga Darurat Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi
Perpanjangan status ini dikarenakan hingga saat ini sejumlah wilayah di Riau masih dilanda banjir. Kondisi hujan juga diprediksi masih mengguyur beberapa wilayah di Provinsi Riau.
"Iya, Surat Keputusan (SK) perpanjangan Satus Siaga Darurat Penanganan Bencana Hidrometeorologi sudah diteken Gubernur," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulan Bencana (BPBD) Riau, M Edy Afrizal, Jumat (2/2/2024).
Edy mengatakan perpanjangan status siaga tersebut karena hingga saat ini masih terjadi bencana banjir di kabupaten/kota, yang disebabkan curah hujan yang cukup tinggi. Kemudian, masih dibukanya pintu waduk PLTA Koto Panjang, sehingga perlu dilakukan perpanjangan status.
Lebih lanjut Edy Afrizal mengatakan, banjir di Riau saat ini masih melanda delapan kabupaten kota, diantaranya, Kota Pekanbaru, Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, Rokan Hilir, Pelalawan, Kampar, Bengkalis dan Kuantan Singingi.
"Pintu PLTA Koto Panjang, dan pihak PLN masih membuka spilway, yang menyebabkan terjadinya luapan air sungai terutama dari Kampar menuju Pelalawan," sebutnya.
Sementara itu, dari data yang diterima BPBD Riau jumlah warga yang masih mengungsi mencapai 14.394 jiwa. Sedangkan untuk warga yang terdampak banjir hingga akhir Januari ini mencapai 117.520 jiwa, dari 196 daerah yang terendam banjir di delapan kabupaten kota.
Untuk bantuan mempercepat penanganan bencana, Pemprov telah memberikan dukungan bantuan logistik dan peralatan berupa Perahu, Makanan Siap Saji, Matras, Air Mineral, obat-obatan dan Selimut.