Kanal

Kasus Amril di KPK Bisa Mengubah Dukungan Golkar Terhadap Eet di Pilkada Bengkalis?

PEKANBARU - DPP Partai Golkar telah menyerahkan SK dukungan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di 4 Kabupaten di Riau. 

Adapun calon yang menerima SK dari Ketum Golkar, Airlangga Hartarto adalah Andi Putra yang akan berpasangan dengan Suhardiman Ambi di Pilkada Kuansing.

Sementara di Kabupaten Inhu Golkar mengusung Rezita Meylani SE yang berpasangan dengan Drs H Junaedi Rahmat MSi.

Untuk Pilkada kabupaten Siak Golkar mengusung Said Arif Fadilah yang berpasangan dengan Sujarwo. Sementara di Kabupaten Pelalawan partai berlambang pohon beringin rindang itu mengusung Adi Sukemi yang berpasangan dengan M Rais.

Tidak ada nama Indra Gunawan Eet yang sebelumnya digadang-gadang bakal maju di Pilkada Bengkalis. Tentu saja hal ini menjadi tanda tanya.

Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) Dr Aidil Haris mengatakan, sebagai partai berpengalaman, Golkar memiliki mekanisme dalam menentukan pilihan siapa yang diusung di Pilkada.

Menurutnya, bisa saja hal itu menjadi sinyal partai Golkar akan melakukan 'kocok' ulang calon yang akan mereka usung di Pilkada 2020 ini.

"Itu bisa jadi sinyalemen, karena golkar itu partai yang lebih dewasa dalam menentukan figur. Mereka tentu tidak mau figur yang mereka usung itu cacat. Kalau kita melihat partai besar sekelas Golkar pasti akan konsultasi dan koordinasi dengan KPK," ungkapnya

Dijelaskan Aidil, jika nama atau figur Cakada itu berpotensi tersandung kasus hukum, biasanya Golkar dan sejumlah partai besar melakukan evaluasi

"Kalau memang potensi terseret kasus biasanya Golkar ini ganti. Rata-rata partai besar seperti PDIP juga begitu biasanya, mereka akan cek konsultasi ke KPK," tukas Aidil.

Menurut Aidil, golkar tidak akan gegabah dan berani mengambil resiko jika calon yang mereka usung berpotensi bermasalah. 

Lebih jauh dikatakannya, dalam beberapa kali sidang kasus Bupati Bengkalis non aktif Amril, nama Eet disebut sejumlah saksi. 

"Jadi kita tunggu saja mekanisme dari internal mereka bagaimana proses penjaringannya. Karena riskan, beberapa sidang cukup mempengaruhi.mereka pasti akan hati-hati,"tukasnya.

Dengan adanya potensi pergantian calon ini, membuka ruang bagi kader internal atau eksternal dalam menggunakan golkar maju di bengkalis.

Pria tambun ini menyebut peluang adanya 'bola muntah' golkar cukup besar, jika melihat kasus tidak adanya nama Eet dalam penyerahan SK oleh DPP Golkar tersebut.

"Bisa jadi Golkar menyerahkan ke internal atau eksternal. Kalau melihat pilihan bisa saja ke Ahmadsyah Harrofie yang kita tahu beliau juga merupakan kader golkar dulunya waktu zaman orde baru, besar juga peluangnya,"tegas Aidil.

Sedangkan di eksternal, golkar diprediksi akan selektif juga. "Biasanya mereka ini melihat kesamaan visi dan misi. Golkar biasanya memang pragmatis, tapi pragmatisnya agak lebih terkontrol. Tidak asal rekrut juga mereka. Begitu juga partai besar lain, seperti PDIP, PAN dan lainnya,"papar Aidil.

Ikuti Terus Forum Kerakyatan

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER