Kanal

Staf Khusus Wapres: Terobosan Luar Biasa APKASINDO, Lahirkan Jurnalis Sawit

Laporan: Eldi Setiady

Dewan Pimpinan Pusat, Assosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (DPP-APKASINDO) menggelar pelatihan jurnalistik spesialisasi sawit selama dua hari (5-6 Mei 2021) di Hotel Grand Central, Pekanbaru.

"Ini suatu terobosan dan gagasan yang kita segerakan. Tanpa menunggu lama. Karena jurnalisme bagi petani, penting dan mendesak;" kata Ketua Umum DPP APKASINDO, Dr.(C) Ir.Gulat ME Manurung, S.Pt.,M.Pt.,C.APO di sela-sela acara kepada pers.

Menurut Gulat, di era dinamika informasi yang tumbuh pesat, mengisi wawasan petani dengan ilmu jurnalistik menjadi keharusan.

Gulat menyebut, sawit menjadi komoditas yang seksi. Kondisi ini, tidak hanya menggiur juga mengundang "serangan-serangan" negatif dari pihak yang tidak mengenal sawit secara utuh.

"APKASINDO mengusung tanggung jawab besar untuk mengantisipasi serangan kampanye hitam itu. Strateginya: kita menyiapkan pasukan. Melatih petani ilmu jurnalistik. Maka jadilah: Jurnalis Sawit APKASINDO," tegas Gulat.

"Makanya, begitu kita beroleh ide, sesegera mungkin kita merealisasikannya. Mulai dulu. Penyempurnaan menyusul sambil jalan. Pelatihan jurnalistik ini, juga begitu," katanya. 

Pelatihan intensif yang dilaksanakan secara hybrid (off- line & on-line) diikuti 35 orang peserta dari area Sumatera-Banten itu bekerja sama dengan Lembaga Pendidikan Wartawan, Pekanbaru Journalist Center (PJC).

Pelatihan ini kata Gulat dibagi menjadi tiga Angkatan: Angkatan I untuk Area Sumatera-Banten, Angkatan II untuk Area Kalimantan dan Angkatan III untuk Area Sulawesi-Papua. 

Masing-masing angkatan diikuti 30 - 35 orang peserta. Semua peserta dari kalangan petani sawit. Pelatihan untuk Angkatan II segera kita gelar, bulan depan," katanya.

"Saya memberi appresiasi terbaik buat DPP APKASINDO, khususnya Bang Gulat Medali Emas Manurung atas gagasan dan terobosan luar biasa ini," ujar Staf Khusus Wakil Presiden Indonesia, Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah,  KH Imam Azis saat membuka acara itu secara virtual.

Sekjend. APKASINDO, Rino Afrino, ST., MM., C.APO saat tampil "mengisi" wawasan peserta pelatihan seputar komoditas sawit membeberkan poin-poin prioritas yang menjadi titik sasar bagi jurnalis untuk berburu informasi.

"Dari pemaparan ini, setidaknya para calon jurnalis bisa beroleh wahana riil untuk menggali informasi lebih dalam tentang urgensi positif sawit di tanah air," kata Rino.

Rino.menyebut, pembekalan ilmu jurnalis ini menjadi skala prioritas di tengah eskalasi black campygn sawit.

"Saya kira ini strategi jitu untuk menangkis serangan para skeptis. Kita justru menyiapkan prajurit dari kalangan petani itu sendiri," ujar Rino.

"Serangan media memang mesti dihadapi dengan media. Jika kita diserang secara negatif, kita lawan dengan serangan postif," jelas Rino.

"Dengan memberitakan semua fakta-fakta spektakuler di lapangan. Betapa  sawit telah memberi kontribusi besar pada kehidupan bangsa ini," tegas Rino.

Rino menyebut, tanggung jawab moral seorang Jurnalis APKASINDO dalam mengemban profesi jurnalis akan tergugah untuk mengekspose fakta-fakta peristiwa di sekitar kehidupan mereka.

"Dengan bekal jurnalisme dasar ini, kita punya obsesi besar untuk membuat acara ini berkelanjutan sebagai wujud kepedulian APKASINDO meningkatkan SDM petani," katanya.

Wartawan Senior yang juga Direktur Utama PJC menjadi instruktur teknis pada Pelatihan Jurnalistik itu: Pengenalan Dunia Jurnalistik, Strategi Menembus Narasumber, Teknik Wawancara dan Menulis berita. 

"Saya sangat berterima kasih,  APKASINDO telah memberi amanah buat saya untuk membenahi SDM jurnalistik bagi petani," kata Wahyudi.

Abdul Azis Manurung (Pemimpin Redaksi elaeis.co)  dan Qayuum Amri (Pemimpin Redaksi sawitindonesia.com) keduanya Wartawan Senior juga turut  berkontribusi dan berbagi succes story mereka di profesi wartawan.

M.Goldameir, B.Comm seorang ahli komunikasi sengaja  dihadirkan dari Kalimantan Tengah dalam pelahan itu,  untuk mengulas seputar dunia Media Sosial (Medsos) serta kontribusinya di tengah era digital, kini.

"Peran jurnalistik yang begitu penting akan lebih berkembang jika di pressure lewat share di Medsos. Seorang Jurnalis harus memainkan Medsos guna penyebaran berita yang ditulisnya," kata Golda.

Di penghujung acara terungkap antusiasme   beberapa orang peserta atas pelaksanaan pelatihan ini.

Dr. Ir. Mulono Apriyanto, MM., C.APO salah seorang peserta off-line mengungkapkan appresiasinya atas pelatihan yang menurutnya sangat urgen bagi petani.

"Kita dari peserta, berterima kasih kepada APKASINDO yang membuat terobosan-terobosan inovatif akhir-akhir ini. Yah..., salah satunya pelatihan jurnalistik ini. Ini sangat penting," katanya.

Dermawan, peserta on-line dari Jambi tidak kuasa menahan sukacitanya atas pelatihan crash program.jurnalistik ini.

"Saya berdoa kepada Tuhan akan ada lagi pelatihan seperti ini. Terima kasih APKASINDO," katanya seraya meninggalkan sebuah motto unik yang merupakan singkatan dari "TANI".

"TANI" = Tanpa Apkasindo Nangis Indonesia.***

 

Ikuti Terus Forum Kerakyatan

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER