Kanal

H.Ramli: "Untung Saya Beralih ke Sawit..."

Laporan: Helkis (Jurnalis Apkasindo)

Memang, saat ini, tidak semua penduduk Kampar Kiri Hulu, hidup susah. Paling tidak, mereka yang dulunya berani beralih dari tradisi "karet" menjadi pekebun kelapa sawit. Hasilnya? Memang luar biasa.

Haji Ramli (61) satu dari sedikit warga Kampar Kiri Hulu yang menempuh risiko perubahan itu di tahun 1993.

"Yah, kita harus berani, kalau ingin maju," katanya, mengenang hijrah nya dari Desa Ludai, Kampar Kiri Hulu ke Desa Indrapuri, Kecamatan Tapung,  28 tahun silam.

Ramli yang menunaikan Rukun Haji (Haji Plus) 3 tahun silam itu mengaku memberanikan diri "merantau" ke Tapung untuk mendalami ilmu per-kelapa sawit-an.

Dengan memakai motto lama': " Berakit-rakit ke hulu.." Ramli berhasil mengukir prestasi di sana.

"Awalnya hanya memiliki dua hektare sawit dan sekarang, insya Allah sudah puluhan hektare kebun sawit saya," ungkapnya, bangga.

Berhasil memperluas kebun sampai 6 hektare di Tapung, Ramli juga berhasil menyekolahkan ketiga anaknya menjadi Sarjana.

Keberhasilan berkebun di Tapung itulah yang dijadikannya modal ekspansi ke kampung halamannya di Kampar Kiri Hulu.

Saat ini, kebun sawit Ramli mencapai 20 hektare di Kampar Kiri Hulu. "Saya serahkan anak-menantu yang mengelola," kata Ramli.

Ramli kini menikmati buah dari tekad dan keberaniannya untuk mengubah hidup."Tuhan menyelamatkan kehidupan kami lewat kebun sawit," ungkap Ramli.

Wajar saja, jika hari ini  sosok Ramli menjadi panutan dan motivasi warga di kampung halamannya. Tentu, atas keberhasilan yang diraihnya.

"Aku bersyukur atas anugerah Allah dari sawit ini. Semoga teman-teman juga berani untuk berjuang mengubah nasib," ungkapnya.***

Ikuti Terus Forum Kerakyatan

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER