Catatan: Mas Pur (Rohil)
Bapak : ibu sedang ngapo Bu?
Ibu : ko lah Kojo...
Bapak: o...memang macam iko Kojo ibu?
Ibu : Yoo... Macam Iko lah tiap haghi..
Inilah kisah Alie Sukri Nizar tentang Kota Bagansiapiapi:
Mungkin ini terlihat biasa. Bahkan lazim di kota-kota besar. Namun Bagan Siapiapi sebesar apa? Kota besar atau metropolitan.Atau, belum masuk kriteria yang dua itu.
Poinnya...: Kita semua ingin kota bersih dan lingkungan sehat yang terbangun dari kesadaran masyarakat. Tanpa partisipasi masyarakat dan pengaturan dari Pemda tujuan tersebut akan sulit tercapai. Jika pun bisa, konsekwensi pada pembiayaan tenaga kerja.
Kesadaran masyarakat berkaitan dengan budaya dan karakteristik serta kondisi suatu masa. Hal ini bisa dibentuk atau sudah terbentuk. Pemda sendiri lah yang harus jeli menyikapinya.
Sebagai masukan, sebaiknya pola seperti ini ditiadakan lagi. Jika diteruskan hanya membentuk masyarakat MANJA. Budaya Malas, menunggu dan berlagak sebagai Raja hingga menghapus semangat gotong royong dimasyarakat.
Hanya sedopo duo dopo saja menunggu orang lain yang bersihkan. Kan tak baik ya. Tak habispun 5 jam waktu untuk membersihkannya.
Untuk ketua Rukun Tetangga, ini bagian dari tugas. Ajak masyarakat gotong royong. Sejalan dengan semangat Kamis Bersih yang di gerakkan pak Wabup, H Sulaiman.***