Sintia Clarisa Watimena: Penyuluhan Kelompok Budi Daya Ikan Nila "Ojo Lali" Desa Debowai

Kamis, 31 Maret 2022

Laporan: Irawati (Maluku)

Salah satu jenis ikan yang memiliki komoditas penting adalah, ikan Nila. Ikan jenis ini mulai dibudidayakan di Kalangan masyarakat. 
Di Desa Debowai Kecamatan Waelata.
Budidaya ikan Nila dikembangkan melalui bantuan Dinas Perikanan Dan Kelautan Kabupaten Buru.

Pada Bulan November 2021, Dinas ini menyerahkan bantuan untuk keperluan Budidaya ikan Nila.

Bantuan yang diberikan, diserahkan secara lansung oleh Kepala Bidang Budidaya Perikanan, Irfan Mukadar berupa pakan ikan, sarung tangan, cangkul, sepatu boot jaring pagar ikan dan mesin alkom, serta uang tunai.

Empat bulan setelah bantuan disalurkan, Dinas yang membidangi Perikanan ini, datang menemui petani Nila yang tergabung dalam kelompok " Ojo Lali " dan memberikan penyuluhan melalui Penyuluh setempat.

Sintia Clarisa Wattimena, Penyuluh Perikananan yang ditempatkan untuk wilayah Kecamatan Waelata dan Kecamatan Lolong Guba menjawab keluhan Petani Budidaya Ikan Nila yang disampaikan Ketua Kelompok-nya.

Kelompok tersebut  beranggota 11 orang menyatakan, ketersediaan Pakan susah diperoleh disekitar budidaya Ikan Nila. 

Penyuluhan dilaksanakan di kediaman Sri Wahyuni, Desa Debowai Kecamatan Waelata Kabupaten Buru, Propinsi Maluku. Selasa, (23/2) silam.

Watimena menjelaskan, persoalan sulitnya mendapatkan pakan ikan ini sudah disampaikan kepada Kepala Bidang. Penyampaian itu direspon lansung dengan membuka jaringan kerjasama dengan pihak terkait.

Kabid Budidaya ikan dan Koperasi mengajak kerjasama dengan perwakilan di Kecamatan, diantaranya bangun kerjasama dengan Sekretaris Camat Waelata, itu akan dilakukan untuk musim pakan.

"Kalau kemarin masalah pakan mahal, akhirnya, mau tidak mau dari Koperasi dan Kabid kami meminta bantuan Sekcam untuk pakan ini," jelas Sintia.

Sedangkan formulasi pakan, kata Watimena, biarkan dari pihak balai yang menentukan, alasannya karena dari pihak balai sudah memiliki pakan dari mabot. 

Dan itu katanya, lagi dikembangkan dan masih dalam tahap uji coba untuk diberikan pada ikan. Jika ini terlaksana dengan baik, kedepannya pakan ini lebih mudah diperoleh dan harganya terjangkau.

"Kalau memang kedepannya pakan itu sudah ada dan formasi pakannya sudah siap, maka bakal lebih murah dan lebih mudah lagi untuk pembelian pakan," tutur Watimena.

Untuk memperlancar ketersedian makanan ikan Nila ini, Watimena upayakan dan berjanji, dalam bulan puasa ini proposal akan disiapkan sehingga setelah lebaran Idul Fitri, pakan sudah ada ditangan petani, untuk itu, ( sambil tersenyum dan tertawa kecil ) Watimena
meminta Petani Ikan untuk bersabar.

" Saya juga baru pernah merasakan, ternyata pakan disini susah," tuturnya.

Terkait pemasaran ikan, sudah disapaikan ke Kabidnya juga, dia (Watimena) akan menjalankan tugasnya dengan lebih disiplin lagi dengan cara pengecekan ikan secara berkala.

"Kemungkinan saya akan sering turun untuk semping Ikannya, mau mengecek pertumbuhan ikannya, sehingga pada saat panen dengan ukuran yang sesuai, maka akan dicarikan pasar," jelas Watimena di hadapan kelompok Ojo Lali.

Pada akhirnya, semua pihak berharap, khususnya kelompok Ojo Lali, usaha yang mereka geluti dapat membuahkan hasil dengan baik. 

Di katakan oleh salah satu anggota Jika usaha ini tercapai dan hasil memuaskan,tentunya ada kelompok - kelompok lain juga untuk untuk pengembangan budidaya ikan Nila dan akan lebih berkembang untuk kedepannya," ungkap Dullah.

Di katakan, tahun ini di Kementerian sendiri sudah ada program kampung Nelayan maju. Penempatannya, juga tahun ini, di Desa Namlea Kampung Nametek, sangat potensial karea kerjasamanya dengan pihak terkait.

Pada Bulan Juli nanti ada juga pembangunan Palaju, dari pihak Kementerian sendiri telah mengajukan Program Kampung Budidaya yang akan diselenggarakan tahun depan.

"Jika memang tahun depan terlaksana, harapannya, Namlea juga ada, 
selain Kampung Nelayan Maju, ada juga kampung budidaya." tutupnya.***