Kantor DPW PPP Riau Didemo Kader, Ini Kata Syamsurizal

Kamis, 26 Januari 2023

PEKANBARU - Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Riau, Syamsurizal menuding ada pihak-pihak tertentu di balik demo sejumlah kader asal Kabupaten Pelalawan di kantor PPP Riau, Kamis (26/1/2023) hari ini. 

Sebelumnya sejumlah kader yang mengatasnamakan sebagai Forum Penyelamatan PPP Pelalawan melakukan aksi unjukrasa di depan kantor DPW PPP Riau di Pekanbaru. 

Para pengunjukrasa mempertanyakan terkait kekisruhan yang terjadi di tubuh DPC PPP Pelalawan dan penetapan Yose Indrawan sebagai Ketua DPD PPP Pelalawan masa bakti 2021-2026.

Dalam aksi tersebut, pendemo juga mempertanyakan kepemimpinan Ketua DPW Syamsurizal, dan meminta anggota DPR RI itu mundur dari jabatannya.

Terkait demo tersebut, Syamsurizal mengatakan, tuduhan dari pihak-pihak tersebut tidaklah berdasar. Karena DPP yang menentukan kepemimpinan dari DPC PPP Pelalawan.

"Kepengurusan di DPC Pelalawan sudah sesuai dengan petunjuk operasional yang dikeluarkan oleh DPP PPP. Salah satu intinya adalah kalau di Muscab terjadi deadlock, kita menyerahkan ke DPP. Nah dah kita serahkan ke DPP, dan DPP sudah memutuskan hasilnya. Jadi penunjukan ketua DPC itu adalah keputusan dari DPP," jelas Syamsurizal, Kamis (26/1/2023).

Mantan Bupati Bengkalis dua periode itu menduga ada settingan oleh pihak-pihak tertentu dalam demo tersebut. Sebab SK dari DPP terkait Kepengurusan DPC Pelalawan sudah keluar sejak setahun lalu.

"Kok ada demonya sekarang? Ini yang menimbulkan pertanyaan dari kita. Kita menduga kuat ada pihak-pihak tertentu yang mensetting hal ini," kata Syamsurizal.

Hal lain yang menjadi dugaan kuat bahwa demo tersebut settingan, kata Syamsurizal, bahwa dalam berjalannya demo tersebut menyerukan bahwa Syamsurizal untuk mundur dari jabatannya selaku ketua DPW.

Kemudian, dalam demo tersebut juga, ketika Perwakilan DPW PPP yakni Dedi Putra menyerukan yel - yel PPP, massa aksi tampak tidak membalas seruan tersebut, yang artinya kata Syamsurizal bahwa yang melakukan demo bukanlah kader PPP.

"Kalau tudingan mereka kita merubah SK dari DPP, manalah berani kita melakukan itu, memanipulasi itu kan pidana," katanya.

"Jadi ini jelas setinggan, karena teriaknya kok Syamsurizal disuruh mundur. Ini settingan oleh pihak tertentu. Kita tahu siapa yang mensetting itu, tapi kita diamkan aja dulu. Selama ini kan PPP aman-aman saja. SK penunjukkan Kepengurusan DPC Pelalawan itu bahkan sudah satu tahun berjalan, kok sekarang baru ribut," jelasnya lagi.

Lebih jauh, disinggung mengenai apakah dugaan settingan yang disebut Syamsurizal tersebut merupakan pihak internal atau eksternal PPP, Syamsurizal menyebut pihak tertentu. "Yang jelas pihak tertentu," tukasnya.

Diberitakan sebelumnya sejumlah kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mengatasnamakan Forum Penyelamat PPP DPC Pelalawan menggeruduk kantor DPW PPP Riau di Pekanbaru, Kamis (26/1/2023). Mereka mempertanyakan terkait kekisruhan yang terjadi di tubuh DPC PPP Pelalawan.

Untuk diketahui Musyawarah Cabang (Muscab) PPP Kabupaten Pelalawan berakhir deadlock. Dua figur mencuat pada waktu itu sebagai calon ketua pertama adalah Junaidi Purba merupakan incumbent ketua dan satu lagi Yose Indrawan.

Pemicu deadlock Muscab lantaran terjadi pengurus ganda, terutama terhadap calon memiliki suara untuk memilih. Hingga akhirnya, Muscab dipending dan diambil alih DPP.

Kemudian, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP menerbitkan Surat Keputusan (SK) kepengurusan DPC PPP Pelalawan periode 2021-2026.

Dalam SK nomor: 0398/SK/DPP/C/XII/2021 memutuskan tentang, pengesahan kepengurusan DPC PPP Kabupaten Pelalawan masa bakti 2021-2026. Dalam SK ini menunjuk komposisi jajaran struktur pengurus DPC PPP Pelalawan diamanahkan kepada Yose Indrawan sebagai ketua.

Koordinator Lapangan aksi, Dedi Azwandi mengatakan, bahwa aksi mereka hari ini adalah buntut dari kekisruhan yang ada di DPC PPP Pelalawan.

"Kami ingin suarakan hak kami yang sudah dirampas, yang membesarkan partai ini bukan DPW tapi DPC. Kami minta kembalikan kepemimpinan DPC Pelalawan sesuai SK tahun 2021. Dan usut tuntas oknum yang bermain," kata Dedi.

Dedi mengatakan, bahwa sebenarnya, SK dari DPP yang turun ke bawah adalah Junaidi, namun yang sampai di DPC adalah nama Yose.

"Ini adalah penyelewengan. Maka kami sampaikan tuntutan ini. Maka kami ingin dikembalikan SK DPC ini ke pak Junaidi," kata Dedi.

"Kita juga baru tahu ini, begitu liciknya ini, makanya kami minta Mahkamah Partai bisa berlaku adil, kami minta Ketum mengusut tuntas oknum-oknum yang bermain di DPW," tukasnya.

Dalam aksi tersebut, pendemo juga mempertanyakan kepemimpinan Ketua DPW Syamsurizal, dan meminta Syamsurizal mundur.

Sementara itu, Wakil Ketua Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) DPW PPP Riau, Dedi Putra yang menjumpai massa mengatakan, bahwa pihaknya akan meneruskan aspirasi dari para kader tersebut.

Dalam aksi, Dedi juga menyinggung beberapa kader yang membawa sejumlah spanduk. "Ketum Mardiono we love you, itu bagus. Kemudian tuntaskan kisruh PPP, itu bagus, tapi dibawah tulisannya itu 'atau kami kudeta' itu jangan. Kemudian apalagi tu, 'Syamsurizal mundur atau PPP hancur', itu jangan, kita selesaikan secara baik-baik. Kita ingin PPP ini semakin baik," kata Dedi di hadapan massa.

Dijumpai usai demo, Dedi Putra mengatakan, bahwa pada dasarnya yang dituntut dari massa aksi adalah SK yang dikeluarkan oleh DPP.

"DPW pada dasarnya tidak mengeluarkan SK, SK itu dikeluarkan oleh DPP. DPW itu meneruskan dan menyampaikan hasil rekomendasi. Karena saat itu Muscab itu kan deadlock, dan apa yang dikeluarkan DPP itu adalah keputusan bersama waktu itu," kata Dedi.

Dengan adanya tuntutan hari ini, kata Dedi Putra, pihaknya akan mencoba pelajari dimana letak miskomunikasinya. Dan pihaknya akan mengembalikan kembali ke DPP.

"Kita akan lakukan rapat bersama dengan para pengurus lain, tapi sampai saat ini, SK DPP itu masih berlaku dengan Yose sebagai ketua DPC. Itu adalah keputusan DPP," ungkapnya lagi.

Disinggung mengenai tudingan bahwa SK DPP yang turun adalah atas nama Junaidi Purba bukan atas nama Yose Indrawan, Dedi Putra mengatakan, bahwa SK dari DPP memang atas nama Yose.

"SK yang turun dari DPP itu atas nama Yose. Sk itu yang kita pegang sampai sekarang. Kalau memang ada hal-hal di luar itu, itu yang akan coba kita pelajari. Insya Allah sekecil apapun masalahnya akan kita musyawarahkan," tukasnya.