Pertolongan Allah Datang pada Saat yang Tepat

Senin, 06 Maret 2023

KOTA PINANG: "Garis perjalanan hidup seseorang,  itu tidak ada yang tahu. Begitu juga dengan perjalanan hidupku".

Cerita perjalanan hidup ku bermula di  Kota Jakarta tahun 2000. Setelah lulus dari sebuah Sekolah Kejuruan, Sasmita Jaya Pamulang

Untuk menjalani masa pendidikan tidak mudah bagi ku. Pada waktu itu,  dikarenakan ekonomi orang tua yang kurang mampu. Sedangkan saya 5 bersaudara semua bersekolah.

 Untuk membantu biaya sekolah pada waktu itu terpaksa menjadi supir angkot jurusan Ciputat -Pamulang. Pekerjaan ini saya lakoni, dari  duduk di kelas 2 SMP.

Singkat cerita,  aku  berhenti menjadi supir pada tahun 2003 dan memutuskn hijrah ke suatu kota yang bernama Pekanbaru.

Awal saya memijakkan kaki tepatnya di rumah abang saya yang bernama Drs. Wahyu El Panggabean, M.H..

Sehari saya di rumahnya, kemudian saya berangkat kembali ke  Duri.  Di  Duri saya mencoba melamar kerja di sebuah perusahaan yg bernama Tri-Patra. 

Namun tidak diterima. Alasannya,   waktu itu yang diutamakn putra daerah. Saya kemudian  coba melamar di sebuah  toko grosir gas elpiji dan Aqua.  Tepatnya di Jalan Hang Tuah, Duri.

Di di toko itulah aku  mulai bekerja dan  melakoni pekerjaan itu selama 8 bulan. Kemudian memutuskan hijrah kembali ke kota Medan.

Di Medan saya sempat nganggur selama 3 bulan. Bekerja kembali menjadi kuli bangunan dalam pembangunan menara mesjid.

Seiring waktu berjalan aku mengenal seorang wanita yg sekarang menjadi istriku. Saat itu,  hubungan yang kami jalani tidak di restui orang tuanya.

Maklum, aku   hanya kuli bangunan sedangkan istri saya pada waktu itu sedang menjalani masa kuliahnya.

Banyak aral dan rintangan  yang aku  hadapi pada waktu itu. Sehingga untuk sementara aku harus berpisah dengan pacarku  yang sekarang menjadi istriku. 

Aku dijemput kedua orang tua kembali ke Jakarta pada tahun 2005. Penyebabnya itu tadi, karena hubungan kami tidak disetujui orang tua pacarku. 

Tempo 2 Minggu kemudian pacarku  menyusul ku  ke Jakarta untuk melangsungkan pernikahan.

Kami pun menghubungi keluarga pacarku  untuk minta izin dari pihak keluarga pacarku  minta izin untuk menikah di Jakarta.

Alhamdulillah pihak keluarga pacarku  merestui kami menikah. Setelah kami menikah kehidupan yang kami alami sangat sakit karna harus mendasar.

Pada waktu itu serba tidak ada tidur kami pun hanya beralaskan tikar dengan ukuran kontrakan yang sangat kecil. Saya bekerja di tempat paman saya di sebuah travel dengan penghasilan 700 ribu setiap bulan.

Seiring waktu berjalan kami di karunia seorang anak perempuan.  Pada waktu persalinan anak  keadaan ekonomi saya sangatlah  sulit.

Aku hanya mempunyai uang sebesar 500 ribu.  Padahal, persalinan istri  tidak bsa melahirkan dengan normal. Harus dilakukan tindakan operasi dengan biaya sebesar Rp 6 juta.

Aku sangat binggung berpikir dapat dari mana uang sebanyak itu?  Namun, saat itulah datang pertolongan Allah.

Saat aku sedang kacau tiba-tiba datang seorang dokter namanya Doktetr Richard, mungkin Allah mengirimkan beliau kepada kami untuk membantu persalinan istriku.

Dokter itu pun minta izin kepada Ibu Bidan yang mempunyai klinik untuk memberi tindakan dengan cara vakum.

Alhamdulillah dengan izin Allah putri kami lahir dengan selamat.  Setelah beberapa hari di klinik kami pn di perbolehkan pulang karna istriku  sudah pulih.

Aku  pun menyelesaikan administrasinya pada waktu itu sebesar Rp 2,5 juta. Dan tanpa sadar aku pun bisa menyelesaikannya.

Terus terang,  tidak tahu entah dari mana saja uang aku dapat. Padahal pada waktu itu hanya mengantongi uang sebesar 500 rupiah.

Pekerti  yang aku petik dari kejadian itu adalah:  "Allah itu tidak pernah menimpakan kesusahan kepada hambaNya, tanpa solusi dari Allah juga. Pertolongan Allah, datang pada saat yang tepat".

By: Parsaulian Pohan