Heri Purwaliantoro, Resmi Pimpin IWO-Jawa Tengah

Sabtu, 02 Desember 2023

Laporan: Jogor Simbolon (Banyumas)

BANYUMAS: Heri Purwaliantoro (60) resmi memimpin Dewan Pimpinan Wilayah-Ikatan Wartawan Online (DPW-IWO) Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

Amanah itu diemban Heri menyusul pelantikannya sebagai Ketua DPW-IWO, Jateng,  oleh Ketua Umum, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) IWO, Dr. Incang Rahardiman, S.H., Ahad (26/11) silam.

Acara pelantikan yang berlangsung meriah itu, diadakan di Aula Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten, Banyumas, Jateng.

Dalam arahannya, Incang Rahardiman mengatakan, IWO berdiri enam tahun silam,  di Kota Padang,  Sumatera Barat.

"Tujuan pendirian IWO, untuk mendidik para Jurnalis agar berpotensi di bidang jurnaltik. Kemudian IWO bisa melindungi para Wartawan yang terintimidasi oleh oknum," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Heri Purwaliantara mengatakan, JawaTengah terdiri dari 35 kabupaten/ kota dengan potensi imformasi yang tinggi.

"Diperkirakan lebih dari seribu  Wartawan ada di Jawa Tengah. Namun, masih banyak  yang belum memahami Kode Etik Jurnalistik. Bahkan,  ada yang kena sanksi hukum," kata Kanjeng Heri menjawab Jogor Simbolon, Wartawan ForumKerakyatan.Com, usai prosesi pelantikan itu.

Atas dasar itulah, Heri katanya terpanggil untuk bergabung ke IWO dan  Lembaga Pendidikan Wartawan, Pekanbaru Jurnalist Center (PJC).

"Misi mulya saya untuk mengarahkan dan mendidik para Wartawan di JawaTengah. Agar profesional, dan bisa membela Wartawan yang terintimidasi oleh oknum," katanya.

Heri mengaku prihatin atas  rekan-rekan wartawan yang seharusnya bebas mencari informasi dari setiap kalangan.

"Akan tetapi, banyak kendala yang dihadapi dalam kinerjanya. Mereka memang kurang kemampuan juga.  Tapi, memiliki semangat tinggi untuk mencari informasi," kata Heri yang juga Owner salah  satu Media Berita, On-Line itu.

Heri bertekad,  bergabung dengan orang-orang hebat, sebagai jembatan kepada para teman-teman "Wartawan" agar punya skill serta memahami Kode Etik Jurnalistik.

"Jika mereka sudah punya skill jurnalistik, mereka akan berani menembus narasumber, melakukan  konfirmasi,vwawancara," katanya.

Tujuannya katanya tentu saja,  untuk mencari kebenaran informasi yang akurat, aktual, agar bisa dipercaya para pembaca.

Atas skill yang memadai itu,nkatanya,  si 'Wartawan'  pun memiliki pertahana yang kokoh, di dunia Jurnalis.

"Mentalnya juga tebangun. Keberaniannya juga tumbuh," katanya.*