Anggota Dewan Ini Mengaku Malu Melihat Kasus Covid-19 Semakin Tinggi di Riau

Selasa, 25 Mei 2021

PEKANBARU - Hari Senin (24/5/2021) kemarin jumlah masyarakat yang terinfeksi Covid-19 di Riau mencapai 665 kasus. Ini juga menjadi penambahan terbanyak selama pandemi Covid-19 ada di Riau.

Dengan demikian, total pasien Covid-19 di Riau berjumlah 55.511 orang serta total 1.450 orang pasien meninggal dunia sejak pandemi Covid-19 menyerang Indonesia.

Melihat hal ini Robin Eduar anggota DPRD Kota Pekanbaru mengatakan hal ini cukup memalukan, karena Riau masuk sebagai daerah dengan penyumbang terbanyak kasus Covid-19.

"Kita pernah juara 1, juara 2 dan juara 3 dalam bidang Covid-19, nah ini kan cukup memalukan dan tidak enak didengar, masak kita juara Covid," kata Robin, Selasa (25/5/2021).

Menurut politisi PDI Perjuangan ini lagi, saat ini pemerintah sudah melakukan segala upaya untuk menekan penyebaran kasus Covid-19, lain itu masyarakat seharusnya dapat mendukung upaya pemerintah agar bisa menghentikan penyebaran Covid-19 di Bumi Lancang Kuning ini.

"Setiap upaya yang dilakukan pemerintah dalam menekan jumlah kasus Covid-19, harus didukung oleh masyarakat. Masyarakat harus berpartisipasi aktif, agar kasus terkonfirmasi Covid-19 di Pekanbaru semakin menurun," cakapnya.

Diberitakan sebelumnya, kasus terkonfirmasi Covid-19 di Provinsi Riau per Mei 2021 diperkirakan mencapai 15 ribu selama sebulan. Pasalnya, Mei tahun ini terjadi penambahan kasus tertinggi dibanding sebelumnya.

"Kasus Covid-19 Bulan Mei ini yang paling tinggi dari bulan-bulan sebelumnya," kata Juru Bicara Penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yovi, Selasa (25/5/2021).

Yovi menjelaskan, jika sebelumnya pada Oktober 2020 total ada 7 ribu kasus. Kemudian pada April 2021 sebanyak 9 ribu kasus.

"Sedangkan Bulan Mei ini kemungkinan jumlah kasus mendekati angka 15 ribu. Karena sekarang jumlah kasus hampir 12 ribu. Bulan Mei tinggal 5 hari lagi, kalau penambahan 500 kasus perhari, seperti sekarang 500-600 kasus, maka bisa mencapai 15 ribu," terangnya.

Menurutnya, jumlah 15 ribu kasus dengan kondisi saat ini memang jumlah tempat tidur masih mencukupi. Karena dari awal pihaknya sudah menyiapkan ruang isolasi cukup banyak.

"Tapi angka keterisian tempat tidur ruang isolasi pasien Covid-19 tetap tinggi sekitar 60 persen, dan ruang ICU sekitar 80 persen," cakapnya.(Parlementaria)