Ketua ATPUSI Riau Tutup Secara'Resmi Diklat Perpustakaan

Sabtu, 26 Juni 2021

Reporter : Syahrizal Arif

Ketua Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia (ATPUSI) Provinsi Riau, Latif. M.Pd menutup secara resmi Pendidikan dan Pelatihan Kepala Perpustakaan Sekolah Nasional yang dilaksanakan mulai tanggal 14 sd 26 Juni 2021 di Hotel Dlira Syariah Pekanbaru (26/6).

Acara tersebut  diikuti kepala perpustakaan Sekolah se-Riau dan Perwakilan Sumatera Barat, atas kerjasama ATPUSI Riau dengan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia serta Dinas Perpustakaan Provinsi Riau.
            
Dalam sambutannya Ketua ATPUSI Riau berharap kepada peserta Diklat agar ilmu yang diperoleh selama pelatihan dapat dimodipikasi dan diterapkan.

"Sehingga anak anak lebih nyaman di perpustakaan dan selamat jalan ke daerah masing masing bertemu keluarga serta bisa beraktivitas seperti biasa," katanya.
            
Ma'as Sobirin (46) peserta dari SDN 015 Jeranjang, Kecamatan Rakit Kulim, Kabupaten Indragiri  Hulu,  mengatakan, Diklat ini sangat membantu dalam mengelolah perpustakaan terlebih perpustakaan berbasis digital, akan memudahkan pemustaka memperoleh informasi yang diinginkan.
           
Untuk itu, Ma’as  berharap agar sekolah kami lebih diperhatikan karena masih banyak kekurangan, tergolong daerah terpencil, belum memiliki gedung perpustakaan dan buku buku penunjang perpustakaan.

"Serta belum adanya aliran listrik ke sekolah kami begitu juga  sinyal untuk mengakses internet hilang timbul," katanya.
           
Sementara menurut Fitria indrawati. S.Pd dari Yayasan Pendidikan Pelita Kasih, Kabupten Rokan Hilir berusaha bagaimana cara mengembangkan perpustakaan sekolah agar dirasakan manfaatnya oleh semua pihak.

"Seperti memperbanyak koleksi perpustakaan sesuai dengan UU Nomor 43 Tahun 2007 Pasal 1 Ayat 1 tentang perpustakaan," ujarnya.
           
Pendapat dari ibu 3 anak ini, Mardiyah Yulfita. S.Pd Kepala Perpustakaan SMA Negeri 2 Tualang, Kabupaten Siak dengan Diklat ini mampu mengubah pemahamannya tentang perpustakaan. 

"Awalnya saya menganggap perpustakaan sebagai sumber referensi. Ternyata perpustakaan juga tempat rekreasi yang menyenangkan," katanya.
           
 "Saya berharap kepada perpustakaan sekolah lainnya bagaimana kita menumbuhkan inovasi baru.  Sehingga perpustakaan menjadi jantungnya sekolah dan terus berkembang meningkatkan pelayanan kepada pemustaka agar termotivasi aktif di perpustakaan," katanya.***