Mukson: Petani Sawit Milenial, Masa Depan Petani Sawit

Sabtu, 03 Juli 2021

Reporter : Syahrizal Arif

Generasi milenial kelihatan berbeda dengan generasi sebelumnya. Generasi saat ini lebih cendrung dengan penggunaan teknologi dan budaya, seperti whatsapp, facebook, istagram, game online dan tiktok.

Dalam aktivitas lebih senang yang instan (serba cepat), terkadang cepat mengeluh gagal mencapai keinginan.

"Bila generasi milenial  dibimbing dan diarahkan kegiatan positif, akhirnya bisa kreatif, percaya diri, optimis dan merasa tertantang untuk menyelesaikan pekerjaan," katanya.

Mukson Notosiswanto selaku Kordinator SDM APKASINDO Kecamatan Kandis, mengharapkan ke depan mereka bisa mencintai profesi petani sawit, menjadi penyuluh mengarahkan petani sawit bisa mengelolah kebun sawit sesuai standar perkebunan kelapa sawit.

Anak–anak petani sawit APKASINDO Kandis terus kita bimbing untuk lebih jauh mengenal kelapa sawit dan tata pengeloaan berkelanjutan. ( 2/7/2021 ).

Selain bimbingan kepada anak petani sawit, APKASINDO Kandis terus jemput bola ke petani sawit agar bisa ikut PSR BPDPKS hibah 30 juta per hektar, walaupun banyak kendala di lapangan, banyak kebun sawit petani swadaya terklim kawasan 

Laila Sakinah anak petani sawit (Misron Lubis) merasa senang menerima materi ilmu kelapa sawit yang sebelumnya tidak mengetahui tentang sawit. Memang kami tinggal di seputaran kebun sawit tapi tidak tau tentang kelapa sawit.

Awalnya saya mengira kelapa sawit berbuah, dipanen, dapat duit. Rupanya untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal harus seimbang perawatan dengan kwalitas bibit kelapa sawit, kata laila alumni SMAN 1 Kandis.

Harapan saya kepada teman teman petani sawit milenial , kita terus belajar agar kelak kita bisa meningkatkan produksi sawit, SDM bertambah dan adanya lowongan pekerjaan.***