TRANSFORMASI PENGETAHUAN

Ahad, 08 Agustus 2021

By: L.N. Firdaus

Saban detik kita dijejal dengan informasi, data, dan pengetahuan yang terkadang membuat kita terkacah-kacah memilih dan memilah mana yang betul dan mana yang tak betul.

Setiap harinya ada sekitar 1000 situs Web baru diciptakan dan tidak kurang dari 30 000 jurnal hasil penelitian baru dipublikasikan (Eileen Rachman, 2007). 

Pengetahuan yang berserak-harai itu mestilah dikemas dengan baik agar ianya berfaedah untuk pengambilan keputusan-keputusan yang tepat  dan bermutu dalam memajukan peradaban. Pengetahuan yang betul kita sebut dengan Ilmu. Pengetahuan yang tak betul pastilah keliru. 

Era pengetahuan telah melahirkan manajemen pengetahuan (Knowledge Management).  Kemampuan bersaing organisasi di era pengetahuan amat ditentukan oleh hasil transformasi pengetahuan yang belum terdokumentasi (tacit knowledge) menjadi pengetahuan yang dapat didokumentasi atau dikodefikasi (explicit knowledge)  dalam bentuk produk dan jasa.  

Eksistensi sebuah organisasi atau perusahaan di era pengetahuan abad 21 ini  sangat ditentukan oleh kemampuan entitas tersebut dalam belajar sehingga mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan perubahan zaman. 

Manajemen pengetahuan merupakan proses sistematik dan integratif dari proses koordinasi beragam aktivitas organisasi untuk memperoleh, menggunakan, berbagi, mengkreasi dan menyimpan pengetahuan dengan cara memanfaatkan informasi dan keahlian individu serta kelompok untuk mencapai tujuan organisasi.

Misi dari manajemen pengetahuan adalah memampukan anggota organisasi atau perusahaan untuk membuat keputusan yang lebih baik, mengambil tindakan, dan menghasilkan strategi organisasi yang jitu.

Manajemen pengetahuan dibutuhkan untuk mendukung proses-proses dalam  organisasi dengan melibatkan inovasi pembelajaran individual, pembelajaran kolektif dan pengambilan keputusan secara kolaboratif. 

Era disrupsi dipastikan akan  meniup  “Tsunami” informasi, data,  dan pengetahuan yang semakin deras, masif, dan eskalatif sehingga individu maupun organisasi harus mengemas diri berurusan dengan  Big Data. Kalau perkara menambang Small Data saja kita tak serius,  bagaimana bisa lihai menambang Big Data ?

Esensi dari manajemen pengetahuan adalah transformasui pengetahuan organisasi untuk menciptakan nilai (values)  dan menghasilkan keunggulan bersaing atau kinerja organisasi yang prima dan berkinerja tinggi. 

Matlamat itu hanya mungkin diupayakan melalui inovasi pembelajaran, mulai dari aras pembelajaran individual, pembelajaran kolektif, sampai kepada  pengambilan keputusan secara kolaboratif. 

Efektivitas penerapan manajemen pengetahuan amat sangat ditentukan oleh kemampuan transformasi dari tacit knowledge menjadi explicit knowledge secara berkelanjutan melalui spiral pembelajaran individu dan organisasi.

Kita tidak mungkin menghasilkan sesuatu melampaui apa yang kita tahu. Pengetahuan pasti beku bila kita lekas puas dengan hasil yang dicapai. Belajar lah…
----------------------

L.N. Firdaus

Guru Besar FKIP Universitas Riau, Anggota Komite Penjamin Mutu  Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BPSDM) Provinsi Riau