Zukri, "Saya 'Kan tidak Ada Terima Uang..."

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) mendekat, iklim politik ikut memanas. Trik klasik, 'tuk menjegal "lawan" pun dimainkan. Caranya?

Biasanya, mengungkit jejak digital, orang-orang yang kini "memegang" posisi kunci. Jabatan di partai berpengaruh. Atau tengah menjabat kepala daerah.

Tampaknya, terpaan "badai" jejak digital ini, bakal mengusik ketenangan, Ketua Dewan Pimpinan Daerah-Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPD-PDIP) Riau, yang juga Bupati Pelalawan, Zukri.

Paling tidak, persidangan mantan Anggota DPRD Riau, Ahmad Kirjauhari yang terima suap dari mantan Gubernur Riau, masih berjejak di google.

Di Persidangan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Pekanbaru, akhir 2015 itu,  terungkap sederet nama Anggota DPRD Riau. Mereka itu,  juga terima suap dari Anas.

Tersebutlah, di antaranya, nama Zukri dengan posisinya sebagai Ketua Komisi B DPRD Riau, kala itu. Sayangnya, jejak digital itu masih abadi di daftar pencarian Google. Hingga saat ini.

Namun, agar info tidak terlanjur liar, ada baiknya konfirmasi dulu dengan Zukri.

Alhamdulillah setelah "diburu" ke kediamannya di Rumah Dinas Bupati Pelalawan, Rabu (3/7) silam, pria yang dikenal selalu berbicara lembut dan ramah ini, tetap menunjukkan sikapnya yang arif.

"Ah...sudahlah, Bang... gak usah dibahas lagi soal itu. Itu masalah lama, lagian saya 'kan tidak ada terima uang," katanya menjawab wartawan Radaroke.Com dan ForumKerakyatan.Com seraya beranjak memasuki mobil dinasnya.

Bagaimana, jika dipanggil lagi saat kasus ini kembali dibuka? "Oh, gak apa-apa! Sebagai warga negara taat hukum, saya pasti datang," katanya, tersenyum.

Zukri, yang saat ini, mengaku tengah fokus 'tuk kembali tampil di Pikada Pelalawan, hanya memikirkan program-program untuk kepentingan masyarakat.

"Sekarang saya lagi fokus memikirkan warga saya. Saya fokus membenahi Pelalawan. Belum terpikir hal-hal lain," katanya seraya melambaikan tangan. Dan berlalu dengan mobil dinasnya.*** Wep/Akd