Harga Bitcoin Lampaui $100.000, Altcoin Season Dimulai
Harga Bitcoin Melonjak 40% di November, Sentuh Rekor Rp1,5 Miliar
Usut 1,8 Juta Hektar, Kebun Sawit Illegal di Riau
Rekor Baru Harga Bitcoin Rp1,2 Miliar - Dampak Pemilu AS dan Ketertarikan Institusional
Jakarta, 07 November 2024 – Harga Bitcoin (BTC) kembali mencapai rekor tertinggi atau All Time High (ATH) pada harga US$76.000, atau sekitar Rp1,2 Miliar yang didorong oleh beberapa faktor. Diantaranya, kemenangan Donald Trump pada Pilpres AS, serta meningkatnya minat dari kalangan institusional.
Hal ini disebabkan oleh sentimen positif yang menguat di pasar kripto. Ekspektasi investor terkait hasil Pilpres AS di mana Donald Trump mengungguli Kamala Harris. Trump dikenal memiliki sikap mendukung kebijakan yang pro terhadap aset digital dan sektor teknologi, sehingga memberikan pengaruh positif terhadap pasar kripto. Selain itu, Trump juga berencana untuk membentuk cadangan Bitcoin nasional dan menjadikan Amerika sebagai pemimpin global dalam hal aset Bitcoin.
Selain faktor politik, pergerakan dana institusional di pasar juga menjadi salah satu pendorong utama kenaikan harga Bitcoin belakangan ini. Data dari Farside Investors menunjukkan bahwa pada 6 November 2024, ETF Bitcoin mencatat arus masuk sebesar US$621,9 juta pasca kemenangan Trump meningkat.
CEO INDODAX, Oscar Darmawan, menilai bahwa fenomena ini mencerminkan betapa kuatnya pengaruh peristiwa politik AS terhadap harga Bitcoin. "Ketika Bitcoin mencapai rekor harga tertingginya, ini menunjukkan kepercayaan dan harapan yang besar dari para investor. Faktor politik, seperti kemenangan Trump yang pro kripto pada Pilpres AS, memberikan dorongan psikologis yang signifikan di pasar," ungkap Oscar.
Oscar juga menggarisbawahi peran penting institusi besar dalam adopsi Bitcoin. “Adopsi Bitcoin bukan hanya didorong oleh para investor ritel, tetapi juga semakin kuat di kalangan institusi keuangan, terutama setelah adanya pengajuan ETF Spot Bitcoin dari perusahaan besar seperti BlackRock. Hal ini menunjukkan perubahan persepsi institusi terhadap aset kripto yang kini dilihat sebagai instrumen investasi jangka panjang,” tambah Oscar.
Oscar menguraikan bahwa permintaan dari kalangan institusional, yang cenderung lebih stabil dan berjangka panjang, memberikan dampak terhadap keberlanjutan harga Bitcoin di level tinggi. “Ketika institusi mulai berinvestasi dalam Bitcoin, mereka membawa likuiditas yang lebih besar dan legitimasi ke pasar kripto. Ini menjadi bukti bahwa Bitcoin semakin diterima di kalangan mainstream dan bukan sekadar aset spekulatif semata,” jelas Oscar.
Sebagai platform perdagangan aset digital terbesar di Indonesia, INDODAX mengingatkan para investor untuk tetap berhati-hati dalam berinvestasi dan mempertimbangkan risiko yang ada akibat volatilitas pasar kripto. INDODAX terus berkomitmen untuk menyediakan akses mudah ke aset digital serta memastikan keamanan dan transparansi dalam setiap transaksi bagi para pengguna.
Tim Percepatan PSR Bersama Apkasindo Tinjau Lokasi Lahan Poktan Desa Bantan Timur
Laporan: Julianto (Bengkalis) Tim Percepatan Program Peremajaan Sawit Raky.
Profesor UIR Presentasikan Risetnya di Publisher Scopus Elsevier Jerman
PEKANBARU - Profesor Bidang Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Riau, Pro.
Short Film Festival 2024 Mengundang Sineas Tanah Air untuk Berkompetisi di Ajang Bergengsi
Jakarta, 7 Agustus 2024 - INDODAX Short Film Festival (ISFF) 2024 kemba.
OneAset, Aplikasi Investasi One Stop Solusion Favorit Masa Kini
Jakarta, 15 Agustus 2022 – Saat ini investasi sudah mulai dikenal luas ole.
Inflasi Provinsi Riau Naik 0,12 Persen, Ini Penyebabnya
Pekanbaru - Jelang perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru), inflasi di .
INDODAX RESMI MEMBUKA KANTOR BARU DI PONDOK INDAH: MENJADI LANDASAN INOVASI DAN EDUKASI KRIPTO DI INDONESIA
Jakarta, 3 Februari 2024 - Dalam rangka memperkuat peranannya di ekosistem kript.