Kanal

Dubes Uni Eropa untuk Indonesia Ketemu Petani Apkasindo

Reporter: Sahrizal Arif

PEKANBARU: (15/11) Suasana  akrab duduk santai sambil menikmati hidangan, petani sawit Apkasindo bersama Duta besar Uni Eropa untuk Indonesia  H.E. Vincent Piket di Pondok Patin HM. Yunus Marpoyan

Ketua DPW Apkasindo Riau H. Suher menyampaikan bahwa  masyarakat Riau umumnya ketergantungan dengan sawit untuk biaya hidup dan pendidikan, luas sawit Riau 4,26 juta hektar penghasil CPO terbesar di Indonesia.

“Dalam meningkatkan produksi sawit kami harap Duta Besar Uni Eropa bisa membantu petani swadaya, bila dibandingkan luas lahan 4,26 juta hektar dengan jumlah Pabrik Kelapa Sawit 263, maka Riau masih kekurangan PKS”, jelas Suher.

Begitu juga Sekjend Apkasindo Pusat Rino Afrino, ST,. MM,. C.APO kami sudah mulai menyadari bahwa kelapa sawit yang kami tanam ternyata sudah dinikmati seluruh masyarakat dunia, seperti  : bahan makanan kimia.

“Sawit yang kami tanam bukan berasal dari hutan primer, tapi dari lahan lahan yang sudah terbuka, tidak ada lagi kayu kayu hutan”, jelas Rino asesor ISPO.

Setelah mendengar penyampaian Apkasindo, Duta Besar Uni Eropa Untuk Indonesia H.E. Vincent Piket merasa senang dan terima kasih atas jamuannya, terkhusus makanan khas melayu Riau.

Ada sejarah buruk masa lalu kelapa sawit Indonesia dan kami butuh bukti kongkrit untuk mengatasi tudingan terhadap kelapa sawit.

Ada 2 hal penting yang dicanangkan Uni Eropa, 1. Peraturan yang tidak adanya diskriminasi dari negara negara Eropa maupun diluar Eropa dan 2. Uni Eropa tidak akan mengingat hal buruk masa lalu, tapi akan melihat kondisi terkini untuk kelapa sawit ke depannya.

“Pada dasarnya Uni Eropa tetap memperhatikan kelapa sawit, karena sangat dibutuhkan seperti : kosmetik, CPO. Diharapkan kerjasama yang sesuai standard, harus terbuka bagaimana cara mengatasi hal tersebut," jelas Vincent.**

Ikuti Terus Forum Kerakyatan

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER