Kanal

FORMASI Indonesia: Kami Haturkan Hormat & Bangga, telah Menjaga Kami, Petani Sawit

Forum Mahasiswa Sawit (FORMASI) Indonesia, Amir Aripin Harahap, mengomentari pihak yang menolak kehadiran  Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Dr. Moeldoko di acara Akasi Kamisan di Semarang (18/11/2021).

"Kami bersusah payah menjadwalkan kelonggaran waktu Pak Moeldoko untuk kami undang hadir di acara Formasi Indonesia, tapi Pak Moeldoko lebih mengutamakan kepentingan masyarakat yang lebih urgen, kok malah ditolak di Semarang," katanya.

Bagi kami Formasi Indonesia, katanya Pak Moeldoko adalah Pahlawan Pembela orang tua kami Petani Sawit.

"Pak Moeldoko adalah bodygoard kami Petani Sawit Indonesia. Ya, kami bisa kuliah sampai saat ini dari hasil panen sawit orang tua kami, kami sangat tertolong  terhindar dari ketidakadilan harga sawit," ujar Amir.

Sejak Pak Moeldoko menjadi Ketua Dewan Pembina Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (DPP APKASINDO), 2 tahun silam, katanya keberadaan Petani Sawit sangat diperhitungkan.

"Ya.., semua karena perhatian yang sungguh-sungguh dari Pak Moeldoko," urai Amir yang membawahi 145 Kampus Perwakilan Formasi Indonesia di 12 Provinsi Sawit.

Andikasruddin Rajamuda, Petani sawit dari Sulawesi Barat juga menyampaikan rasa keprihatinannya.

"Saya salut, sebagai seorang mantan Pangab dan Kepala KSP, Beliau sudah menunjukkan kesatriannya, dengan sabar dan santun menghadapi penolakan tersebut, tidak banyak Pejabat yang seperti Beliau.  Saya mendengar bahwa Beliau sebagai pembicara kunci dalam rangkaian Festival HAM 2021 di lokasi yang tidak jauh dari tempat aksi penolakan, dan Pak Moeldoko langsung berinisiatif langsung menemui para aktivis yang sedang melontarkan kritik atas penyelenggaraan Festival HAM 2021 yang dianggap memberikan panggung bagi para pelanggar HAM. Itulah kerendahan hati Beliau," ujar Andi.

"Dari Sulawesi Barat, kami bangga dan hormat kepada Jenderal Moeldoko telah menunjukan sikap keteladanan yang rendah hati, kesatria dan tenang dalam menghadapi macam persoalan, sebab pemimpin adalah pelayan dan siap dalam segala medan," ujar Andikasruddin Rajamuda yang juga Ketua APKASINDO Provinsi Sulawesi Barat.

Beny Inday, Tokoh Masyarakat Papua Barat, mengatakan perasaannya perih mendengar kabar tersebut, tidak sepantasnya Pak Moeldoko diperlakukan seperti itu.

“Kok, ada pejabat Pemerintah datang langsung mendengar aspirasi masyarakat dan melakukan dialog malah ditolak. Aneh saja,"  ujarnya (20/11).

"Kami saja dari Papua Barat, dengan tingkat kesulitan hidup yang lebih berat sangat menghormati Beliau," ujar Benny Inday.

"Kami segera mengundang Pak Moeldoko ke Papua Barat untuk memberikan arahan tentang percepatan PSR (peremajaan sawit rakyat) dan meninjau rencana pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik petani Papua Barat, dan kami akan menunjukka  kepada Indonesia bagaimana cara menghormati simbol-simbol negara ini, termasuk Pak Moeldoko," katanya.

Sebelumnya diberitakan bahwa sejumlah aktivis hak asasi manusia (HAM) mengusir Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko saat mendatangi Aksi Kamisan Semarang di depan Hotel Paragon, Semarang, Kamis (18/11). Dalam aksi itu,

Meoldoko berusaha mengajak bicara para peserta Aksi Kamisan. Ia datang bersama Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara, dan Deputi V KSP Jaleswari Pramodhawardani.

Moeldoko tetap berusaha mengajak bicara massa aksi. Namun, penolakan terus diteriakkan. Akhirnya, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi Hendrar mengajak Moeldoko dan pejabat lainnya meninggalkan lokasi aksi. (Andini).

Ikuti Terus Forum Kerakyatan

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER