Kanal

Pelan, Tapi Pasti. LANJUTKAN...!

Anda bisa mendapatkan segala hal yang Anda inginkan dalam hidup, kalau Anda cukup banyak membantu orang lain mendapatkan yang mereka inginkan”.

Mari kita stir ungkapan tersohor Zig Ziglakr, sang Motivator Internasional ini.
Anda bisa meraih kemenangan, di Pilkada, jika sebagian besar pemilih meyakini Anda akan membuat hidup mereka lebih baik.

Tidak ada jasa tanpa imbalan. Sekilas, terdengar kasar. Tetapi, real. Politik itu realitas.

Kita persempit tema bahasan. Di geser ke arah hilir Sungai Rokan sana. Ke Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), maksudnya.

Rokan Hilir, satu dari 9 kabupaten di Provinsi Riau yang secara serentak melaksanakan Pilkada, 9 Desember mendatang.

Kabupaten dengan penduduk 714.497 jiwa ini lewat 369.415 jumlah pemilih tetap akan menentukan pemimpinnya untuk 5 tahun ke depan.

Warga Rokan Hilir yang tersebar di 18 Kecamatan dan 172 Desa/Kelurahan, di hari itu, akan menentukan pilihan.

Menggunakan hak demokrasi mereka memilih figur yang layak memimpin mereka.
Tidak bisa dimungkiri. H. Suyatno, AMP, adalah figur yang paling dikenal masyarakat Negeri Seribu Kubah itu.

Selain posisinya sebagai calon incumbent, reputasinya di Rohil, tidak diragukan lagi. Wajar, jika sosok Suyatno, akan menjadi Cabup (Calon Bupati) Rohil ter-populer dan bakal menjadi sorotan para lawan.

Terlepas siapa rivalnya yang tampil di pentas Pilkada Desember ini. Menyebut nama Kabupaten Rohil, sepertinya kurang lengkap, tanpa membawa nama Suyatno.

Terlepas juga tentang reputasi dan kifrahnya, selama 5 tahun terakhir, Suyatno memang representasi figur pejabat Rohil, susunguhnya.

Coba telaah perjalanan kariernya sebagai pemimpin dan pejabat dengan status Aparat Sipil Negara (ASN).
-Pegawai Kantor Sosial Politik Kab. Bengkalis (1982–1989)
Lurah Bagan Kota Kec. Bangko (1989–1992).
-Kasubbag Analisis Kebutuhan (Bagian Perlengkapan) Setda Kab. Bengkalis (1993–1996).
-Kasubbag Penertiban Umum Kantor Sosial Politik Kab. Bengkalis (1996–1999)
Plt. Kabag Umum Kantor Bupati Rohil (2000–2001).
-Camat Bagan Sinembah (Bagan Batu) Kab. Rohil (2001–2003).
Kabag Umum Kantor Bupati Rohil (2003–2004).
-Kabag Sosial Kantor Bupati Rohil (2004–2006).
-Wakil Bupati Rokan Hilir (2006–2011).
-Wakil Bupati Rokan Hilir (2011–2014).
-Bupati Rokan Hilir (2014–2016).
-Bupati Rokan Hilir (2016–2021).

Inilah jenjang karier di birokrasi paling lengkap dan permanen. Bayangkan mulai dari Lurah, Camat, Wakil Bupati 2 periode. Menjabat Bupati Rohil selama 7 Tahun.

Syah saja, mantan Komandan Resimen Mahasiswa APDN Pekanbaru ini, adalah sosok Birokrat Sejati dengan, jam terbang kepemimpinan, tertinggi.

Jika dilirik dari pengalaman dan jam terbang, sebagai calon incumbent, peluang Suyatno sangat besar. Mungkin saja yang terbesar dari calon-calon lain.

Tetapi, tunggu dulu. Semuanya, masih bergantung pada keberpihakan pemilih yang berjumlah 369.415, tadi.

Dalam praktek demokrasi modern, teori klasik: “Raja, Perlu Rakyat Jika Ingin Pergi Berburu”, tidak populer lagi.

Saat ini motto lebih digandrungi justru: “Tidak ada jasa tanpa imbalan”. Ungkapan sederhana tapi terkesan pamrih.

Artinya, ada sekitar 6,67 persen dari total penduduk Rohil saat ini, yang menengadahkan tangan. Populasi di titik marginal yang belum tersentuh kata: berkecukupan.

Mereka inilah (sekitar 45 ribu jiwa) warga yang masih terkonsentrasi di bawah garis kemiskinan. 

Mereka menunggu uluran tangan Pemimpin Rohil. Memohon bantuan.

Permohonan belas kasih, tanpa kata-kata. Doa-doa mereka, yang terus menerus “membombardir” Langit. Agar Tuhan mengetuk pintu Penguasa.

Lantas, peripersoalan komunitas grass-root inilah, yang menjadi “PR” prioriras bagi Pemimpin Rohil, hari ini.

Eskalasi taraf hidup mereka, akan menjadi lokomotif bagi pembangunan berbagai sektor. Utamanya pembangunan infrastruktur.

Tidak bisa dimungkiri, dalam rentang 5 tahun belakangan, pembangunan infrastruktur Rohil, memang terkesan lamban.

Akibatnya, ritme pembangunan secara umum, terkesan adem. Kedepan, tampaknya pembenahan sektor perhubungan perlu digesa lagi.

Program skala prioritas pengentasan kemiskinan yang riil dan terencana, niscaya akan mendongkrak posisi Rohil secara menyeluruh.

Tetapi, tentu saja problema ini, sudah menjadi senjata pamungkas bagi seorang Suyatno.

Program kerakyatan akan tampil sebagai senjata pamungkas dalam pertarungan merebut hati rakyat di Pilkada Rohil 9 Desember mendatang.

Banyak pihak mem-prediksi, Suyatno akan tampil prima di “pertarungan” terakhir ini. Percayalah.

Semua persiapan dalam sparing-sparing (masa kampanye) yang melelahkan hingga akhir November akan dipertaruhkan.

Suyatno, sosok yang terkesan tanpa ambisius itu, akan maju dengan mantap.

Dengan optimisme penuh. Berkat dukungan segenap warga Rohil.
Suyatno akan melangkah pelan. 
Tapi, pasti. LANJUTKAN..!!
 
By: Majalah Forum Kerakyatan

Ikuti Terus Forum Kerakyatan

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER