PEKANBARU - PT Yabisa Sukses Mandiri keluar sebagai pemenang sayembara swastanisasi parkir di Kota Pekanbaru. PT Yabisa ditunjuk sebagai pemenang setelah mengikuti tahapan tiga pekan lamanya.
Tak main-main, Pemko Pekanbaru menjalin kerjasama dalam jangka panjang dengan perusahaan ini. Yaitu selama 10 tahun lamanya dengan nilai Rp409 miliar.
Namun kerjasama sepanjang satu dekade ini menimbulkan tanda tanya di kalangan lagislatif DPRD Kota Pekanbaru. Apa yang menjadi dasar Pemko Pekanbaru menjalin kerjasama selama itu.
"Itu (masa kerjasama) dua kali masa kepemimpinan, kenapa bisa seperti itu? Apa dasar pertimbangan mereka Pemko Pekanbaru," kata anggota DPRD Kota Pekanbaru, Robin Eduar, Senin (9/8/2021).
Setelah memenangkan sayembara, PT Yabisa Sukses Mandiri per 1 September 2021 akan mulai bekerja. Ada enam kecamatan yang menjadi wilayah kerjanya, yakni Kecamatan Tuah Madani, Kecamatam Binawidya, Kecamatan Marpoyan Damai, Kecamatan Payung Sekaki, Kecamatan Bukit Raya dan Kecamatam Tenayan Raya.
Dengan waktu kontrak kerjasama yang sangat panjang ini, Robin menegaskan kontribusi selama kerjasama harus dipertanyakan dengan jelas.
Politisi PDI Perjuangan ini juga menegaskan jangan sampai dengan waktu kerjasama yang panjang ini justru menggrogoti pendapatan Kota Pekanbaru.
"Kontraknya sangat panjang itu, jangan sampai merugikan daerah dan menguntungkan satu pihak saja. Kontribusinya harus diutamakan juga," cakapnya.
Dari itu, Robin melakukan evaluasi akan keputusan tersebut. Sebab keputusan itu dikhawatir merugikan Pemko Pekanbaru sendiri.
"Ini jangka panjang atau investasi, dari Rp 40 Miliar (per tahun) itu apakah ada peningkatannya, jangan dibikin flat, apakah itu 5 persen atau 10 persen, harus gitu," kata Robin mengakhiri.(Parlementaria)