Kanal

Gubri, Sebaiknya Segera Bersinergi dengan Pj.Wako Pekanbaru

Penulis: Wahyudi El Panggabean

Iklim politik Riau pasca pelantikan Pejabat Wali Kota (Pj. Wako) Pekanbaru, masih belum sepenuhnya kondusif. 

Ada kesan Gubernur Riau (Gubri), Drs. Syamsur, M.Si, masih memendam "amarah" dengan Pj. Wako Pekanbaru, Muflihun, S. STP., M.AP..

Kondisi seperti ini, jika dibiarkan berlarut-larut, dikhawatirkan akan berdampak pada daerah dan masyarakat.

Wajar, jika beberapa sumber yang dihubungi sepakat menyarankan agar Gubri dan Pj. Wako Pekanbaru segera bersinergi.

"Jika konflik ini tetap berlanjut, justru akan merugikan semua pihak. Terutama di pihak Gubri yang selama ini minim prestasi," ujar Fauzi Kadir, S.H., M.S., saat dihubungi Sabtu (4/6) malam.

Tokoh Masyarakat Riau itu menyebut, kondisi seperti ini akan sangat merugikan Gubri yang mengemban tanggung-jawab lebih besar.

"Sebaiknya Pak Gubernur itu legowo lah. Tunjukkan jiwa besar. Sudah 3 tahun sebagai Gubernur tunjukkan dong,  prestasinya. Rakyat Riau butuh itu," kata Ketua DPD Partai Ummat Riau itu.

Sisa jabatan Gubri, demikian Fauzi hanya sekitar 20.bulan lagi. "Nah,  kenapa tidak dimanfaatkan untuk bersinergi membangun prestasi bersama semua kepala daerah?" tanyanya.

Di sisi lain, bagi Pj.Wako Pekanbaru, lanjutnya, amanah sekarang ini merupakan pentas untuk menunjukkan prestasinya sebagai pemimpin yang hadir untuk rakyat.

"Tidak perduli seberapa panjang waktu menjabat. Lama atau sebentar. Sama saja. Bagi pemimpin kreatif, waktu akan termanfaatkan secara maksimal," katanya.

"Tetapi, kebersamaan dalam bersinergi antara Gubri dan Pj.Wako Pekanbaru akan sangat membantu," kata Fauzi.

Hal serupa dilontarkan Pemimpin Redaksi Surat Kabar Harian Radar Riau, Abdul Kadir, S.Pd., M.Pd., M.I.Kom: 

"Seyogyanya kepala keluarga harus mengayomi anak-anaknya. Demikian pula halnya Gubri kepada bawahannya. Walikota maupun Bupati," saran Abdul Kadir yang juga Dosen di berbagai Perguruan Tinggi di Riau itu.

"Mari bergandeng tangan bahu membahu membangun negeri. Apalagi kemarin sudah secara resmi dilantik menjadi untuk memimpin Kota Pekanbaru," katanya. 

"Sudahlah jangan terus berseteru. Tak elok kata orang Melayu. Toh Pak Muflihun telah resmi jadi Pj.Walikota dan dilantik langsung oleh Gubri, " papar Abdul Kadir 

Abdul Kadir menyebut, jangan karena, persoalan usulan yang tak diakomodir sambung Kadir, lalu hubungan pemerintahan tak harmonis. 

Tentu ini, akan sangat merugikan dan menjadi kendala pembangunan Kota Pekanbaru. Gubernur dan Walikota adalah simbol kepemimpinan.

"Jadi, sudah selayaknya menjadi role model demi kemajuan bersama untuk Riau lebih baik, " harapnya.

Di tempat terpisah, Advokat Senior, Ny. Asmanidar, S.H., mengatakan langkah terbaik yah, harus rekonsiliasi. 

"Gubri bersikap profesional aja. Karena penunjukan Pj.Wako konstitusional yah, diterimalah dengan positif," katanya.

Asmanidar mantan Koordinator Advokasi P2TP2A Kota Pekanbaru itu memandang perlunya sikap profesionalisme untuk membangun sinergirtas Kota Pekanbaru ini.

Banyak masalah warga dan kota, katanya yang mesti diselesaikan oleh Pj. Wako Pekanbaru. Sementara tugas Gubri juga sangat berat.

Tentu saja, katanya dengan situasi kebersamaan dan saling menghormati di antara pemimpin lah,  yang bisa menyelesaikan tugas-tugas populis ini.

"Untuk itu, bersinergilah Pak Gubri dan Pak Wako. Rakyat menunggu....," pintanya. ***

Ikuti Terus Forum Kerakyatan

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER